Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan pelancong saat traveling ke Taman Nasional Gunung Leuser. Salah satu yang paling banyak dilakukan adalah mendaki gunung.
"Kalau untuk pendaki biasanya memakai jalur dari daerah Kedah," salah satu anggota komunitas I Love Aceh, Danurfan kepada detikTravel, Rabu (17/4/2013).
Jalur di daerah Kedah, kata Danurfan, adalah akses mudah untuk menuju Puncak Leuser. Dengan ketinggian 3.404 mdpl, tidaklah mudah untuk mendaki Gunung Leuser. Anda pun harus menyiapkan fisik dengan baik minimal sebulan sebelumnya, karena medan Gunung Leuser yang sulit.
"Persiapan itu supaya tidak terkejut ketika di sana, karena ada perbedaan tekanan dan udara juga kan," tambah Danurfan.
Jika tertarik mendaki, sebaiknya hindari bulan April karena intensitas hujan cukup besar. "Di sana ada sungai, kalau datang saat musim hujan bisa meluap sungainya," ujar Danurfan.
Selain mendaki, wisatawan bisa melihat aneka hewan dan tumbuhan di Taman Nasional Gunung Leuser. Salah satu yang bisa dilihat adalah orangutan Sumatera (Pongo abelii).
"Bisa lihat harimau, rangkong biasanya di daerah Ketambe. Untuk yang mau riset flora fauna ke sana," jelas Danurfan.
Selain hewan, ternyata Taman Nasional Gunung Leuser juga menyimpan tanaman pemakan daging alias karnivora. Dari situs resmi Taman Nasional Gunung Leuser, tumbuhan tersebut adalah kantong semar (Nepenthes sp.)
Kantong semar (Nepenthes sp.) adalah satu dari enam kelompok tumbuhan pemakan daging (karnivora) yang masuk ke dalam familia Nepenthaceae yang tumbuh di Indonesia dan beberapa negara lain.
Kantong semar bukan bunga, bukan pula buah melainkan daun yang mengalami modifikasi. Tumbuhan ini umumnya hidup di tanah tandus, meskipun beberapa jenis juga hidup di tanah subur, bahkan ada juga yang hidup di tanah yang mengandung belerang.
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 6 jenis kantong semar. Keenam jenis tersebut yaitu Nepenthes ampullaria, N. tobaica, N. densiflora, N. gymnamphora, N. gracillima dan Nepenthes sp.
Yang paling sering dijumpai adalah Nepenthes ampullaria. Kantung semar jenis ini terdapat di rawa-rawa di bawah ketinggian 100 meter di atas permukaan laut.
Selain kantong semar, Taman Nasional Gunung Leuser juga memiliki tanaman lain yang sayang jika tak dilihat yaitu bunga rafflesia. Bunga ini berada di kawasan Danau Marpunge.
Danau Marpunge berada di Dusun Simolanga, Kecamatan Puteri Betung Penosan, Gayo Luwes, Aceh. Berada di dalam hutan, pengunjung yang datang harus rela menyiapkan waktu dua hari jika ingin sampai ke Danau Marpunge. Ternyata, danau ini bermuara pada sebuah sungai dengan nama yang sama.
Di bagian hulu Sungai Marpunge terdapat sumber air panas yang tidak akan dilewatkan wisatawan saat berkunjung ke daerah ini. Jika mendekati hilir, hangatnya air berangsur-angsur menjadi hangat-hangat kuku karena bercampur dengan air sungai.
Selain menikmati air danau yang hangat, traveler yang datang bisa berenang. Anda juga bisa memasang tenda untuk berkemah atau pun melakukan kegiatan outbound. Seru!
Pelancong juga bisa datang ke Danau Laut Bangko. Wisata Danau Laot Bangko ada di Desa Ujung Padang, Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan. Danau Laot Bangko memiliki keindahan dan daya tarik panorama alam danau yang masih alami.
Melihat sekeliling, mata Anda akan mengangkap keindahan pegunungan hijau dengan hutan hujan tropisnya. Jika ingin menjejalah, pengunjung bisa naik sampai dan mengitari danaunya. Sambi mengayuh, lihatlah ke atas pepohonan, siapa tahu ada hewan yang sedang bergelayut manja di dahannya.
Tertarik datang? Harga tiket masuk wisatawan nusantara adalah Rp 2.500/orang. Untuk wisatawan mancanegara dikenai harga Rp 20.000/orang. Namun harga tiket akan berbeda jika Anda datang untuk mendaki gunung atau penelitian.
Sumber : http://travel.detik.com
No comments:
Post a Comment