Pages

Mengapa Mendaki Gunung Tetap Disukai?

Mengapa Mendaki Gunung Tetap Disukai? Walaupun makin banyak bermunculan kegiatan luar ruangan lain seperti arung jeram, susur gua, panjat tebing, paragliding, kanoing, dan lain - lainnya,  tak bisa dipungkiri mountain hiking atau mendaki gunung yang dulu pernah booming, masih menjadi kegiatan luar ruangan yang paling disukai hingga kini. Tentu para peminatnya sekarang menikmatinya dengan cara dan rasa yang berbeda dibanding era dulu.

Mengapa mendaki gunung tetap disukai? Berikut ini beberapa alasan yang bisa kita simpulkan.

Pertama, tersedia ratusan gunung di negeri ini dengan beragam bentuk, kelebihan, dan kekhasannya. Ada gunung yang berbentuk kerucut dan pegunungan, ada gunung aktif dan mati, gunung populer dan kurang tersohor, gunung berpanorma indah di puncaknya atau terbuka dan tertutup, gunung berhutan lebat dan gundul, gunung bermedan sulit, sedang, dan mudah, serta ada gunung berketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut ( Mdpl ), di atas 1.000, di atas 2.000 bahkan di atas 3000-an Mdpl, dan lainnya. 

Penghargaan Stand Kreatif Pada Pameran Obyek Wisata 2013 Nusantara Expo

Pada tanggal 21-23 Juni 2013 bertempat  di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) mengikuti kegiatan pameran Obyek Wisata 2013 Nusantara yang diselenggarakan oleh feraco event organizer bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Keikutsertaan BBTNGGP pada pameran ini sangat penting dan strategis karena sebagai salah satu obyek wisata alam di Jawa Barat yang sering dikunjungi oleh lebih kurang 60.000-80.000 orang/tahun ini. Kawasan TNGGP memiliki obyek dan daya tarik wisata yang mempesona dan sangat diminati oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Selain itu kegiatan pameran tersebut  juga merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dan promosi wisata alam kepada masyarakat, melalui materi yang disajikan dalam bentuk display dan penyampaian komunikasi langsung yang dilakukan oleh interpreter.

Cara Memasak Nasi Liwet

Bila dalam trip Trangia yang dibawa ukuran 27, sebaiknya beras yang dimasak cukup dua genggam saja. Tambahkan air sebanyak 1 s.d. 1,25 ruas jari. Masak dengan api biasa / cukup besar. Biarkan panci atau nesting dalam keadaan terbuka. Sekali-kali diaduk, agar tidak menggumpal. Tunggu air hingga sedikit menyusut (seperti aronan). Setelah cukup menyusut (jangan terlalu kering), kemudian kecilkan kompor dengan alat pengecil api. Lalu tutup nesting dengan frypan. Biarkan frypan sedikit terbuka untuk uap air keluar. Masak hingga matang atau lebih kurang 15 menit (setelah ditutup). Nasi liwet yang dimasak dapat ditambahkan bumbu atau bahan lain seperi sayuran dan lauk pauk sesuai selera.

Sumber: mountmag